Ketika musim bunga tiba, semua orang termasuk saya berburu pemandangan bunga-bunga mekar nan cantik. Ketika berkesempatan liburan ke Korea Selatan awal April lalu saya tidak melewatkan kesempatan mengunjungi ladang bunga kanola yang ada di Busan.
Musim semi identik dengan sakura. Namun, pada musim ini tak hanya sakura alias bunga cherry saja yang bisa dinikmati. Awalnya, saya memang berencana untuk pergi ke Jinhae mengunjungi festival bunga sakura yang memang terkenal itu. Namun karena cuaca yang tidak mendukung dan malamnya harus tiba di Seoul, saya merubah itinerary perjalanan saya.
Hari itu dengan cuaca agak mendung dan suhu yang masih dingin sekitar 12 derajat dan tiupan angin yang lumayan kencang saya berangkat dari penginapan selesai sarapan. Dengan berbekal informasi yang ada di internet, saya menuju ladang bunga kanola yang letaknya dekat dengan Bandara Gimhae. Ladang ini dapat diakses dengan menggunakan subway. Saya sudah senyum selebar-lebarnya begitu subway bergerak dari Stasiun Gupo ke Stasiun Gangseo-gu Office. Subway ini naik ke atas karena menyeberangi sungai, sehingga pemandangan ladang bunga kanola yang luas dengan hamparan warna kuningnya begitu menarik mata.
Sampai di Stasiun Gangseo-gu Office, sudah ada penanda yang ditempel di beberapa stasiun untuk mengarahkan pengunjung menuju tempat festival. Hanya saja, papan penunjuk itu ditulis dalam Bahasa Korea. Saya sendiri memang tidak mengalami kendala, karena bisa berbahasa korea.
Cara Menuju Ladang Bunga Kanola
Gunakan subway line 3 (warna oranye) kearah Daejeo dan turun di Gangseo-gu Office lalu keluar lewat exit 2.
Dari pintu keluar tersebut, kita masih perlu berjalan-kaki ke ladang bunga sekitar 10 menit. Lokasinya tidak terlalu jauh dan perhatikan arah kiri terlebih dahulu ketika menyeberang mengingat Korea Selatan menggunakan setir kiri.
Sejujurnya kekecewaan tidak jadi ke Jinhae masih belum terobati. Namun mendadak hebring karena sepanjang jalan utama dekat dengan pintu masuk ladang kanola bertebaran bunga sakura nan cantik berikut dengan rontokan kelopaknya. Cuaca hari itu memang mendung, namun tidak mengurangi keindahan bunga sakura itu sendiri.
Seperti kebanyakan festival yang diselenggarakan di Korea Selatan, masuk ke area ini tidak dipungut biaya alias gratis. Ini sangat menguntungkan untuk traveler berbudget rendah seperti saya. Setiap tahun, diadakan festival bunga kanola di awal April. Saya berkunjung pada 2 April, dimana festival baru dimulai pada 9 April. Meskipun festival belum dimulai, bunga kanola sudah bermekaran dengan cantiknya. Ladang yang luas tersebut berubah jadi hamparan kuning nan anggun. Andai saja saya bisa datang saat festival, alangkah senangnya. Akan ada banyak penjaja makanan dan minuman di sekitar ladang ini. Namun, menurut saya ini lebih menyenangkan karena tidak ada banyak orang yang berkunjung kesini seperti festival sakura di Jeju dan Seoul.

Karena cuaca waktu itu cukup dingin dan saya sudah sangat lapar, saya menyempatkan diri singgah ke food truck yang menjual kue hangat untuk mengganjal perut sejenak.



Ketika berjalan dan mengamati sekeliling, tidak hanya ada kanola dan sakura saja namun ada juga bunga tulip yang beraneka warna. Wah serasa mendapat bonus! Tujuan utama hanya melihat kanola, eh bisa lihat bunga yang lain. Nggak perlu jauh-jauh ke Belanda untuk melihat tulip musim semi kali ini. Tapi siapa tahu ya Tuhan memberikan rejeki bisa lihat bunga tulip langsung di Belanda. Pasti rasanya lebih WOW :D.


Pemandangan ladang bunga ini juga menjadi salah satu favorit saya karena ketenangan dan kecantikannya. Pada dasarnya saya memang suka bunga. Letak ladang bunga ini ada di bawah flyingpass sehingga ada banyak kendaraan yang bersliweran diatasnya. Selain itu, terdapat juga Sungai Nakdong, gedung bertingkat dan gunung yang menjadi background utama di sekeliling ladang ini. Saya sendiri suka berlama-lama disini meskipun seringkali cemburu karena banyaknya pasangan yang datang kesini. Saran saya, jangan datang sendiri menikmati musim semi di Korea Selatan atau Jepang.
.
Satu tanggapan untuk “Menikmati Cantiknya Bunga Kanola di Busan”